Welcome to my Word

Selasa, 26 Juni 2012

5 4 3 2 1


5 4 3 2 1
Kanker,,,,ya kanker
Seketika tubuhku melemas ,ketika  dokter memvonisku menderita kanker stadium 4, stadium dimana aku tidak bisa disembukan lagi. Semakin remuk sekujur tubuhku saat dokter lagi-lagi memvonis umurku tinggal 4 bulan. Lengkap sudah penderitaanku. Aku tak pernah mengira semua ini terjadi padaku. Aku merasa saat itu Tuhan tak pernah adil dan sayang padaku. Apa salahku hingga harus aku, masih banyak orang lain di luar sana dan kenapa harus aku….?
00
Aku Andi, usiaku baru menginjak 16 tahun saat dokter memfonisku menderita penyakit kanker stadium 4, dan memfonis umurku tinggal 4 bulan lagi. Kanker, seakan semuanya merengut hidupku. Tak ada lagi artiku di dunia ini. Siapa aku..? akupun tak tahu. Jangan Tanya kenapa? Karena akupun tak tahu. Tanyakanlah pada Tuhan yang telah merenggut semua kebahagianku. Yang telah merenggut apa yang telah aku miliki sekarang. Harta,kedudukan,orang terkasih tak ada lagi gunanya bagiku,toh aku akan mati. 4 bulan lagi. Hahaha. Naas nasibku. Jika aku harus bertanya. Apa salahku Tuhan..? bukankah aku selalu menjalankan semua perintahmu.? Ah bulshit, Tuhan itu tidak pernah ada. Mana buktinya kalau dia ada. MANA? Bulshit semua orang mengatakan Tuhan itu ada, mengatakan jika Tuhan memiliki rencana yang indah dibalik sebuah masalah. Tidak untukku karena ini aku, bukan kalian. Rencana indah itu adalah KEMATIAN yang bahkan akupun tidak tahu apakah aku siap UNTUK MATI.
Hidupku sudah hancur hingga berkeping-keping. Tak ada lagi pelangi di indahnya senja, tak ada lagi rembulan di indahnya malam, yang ada hanya kesuraman. Percuma buat apa aku lakukan kemoterapi. Tak ada hasil, Tuhan tetap saja akan merenggut nyawaku, percuma semuanya tak akan menambah usiaku. Ah, Tuhan memang tak pernah ada. Jika Ada tunjukanlah kuasamu Tuhan….
“Kakak…. Kenapa kakak harus kayak begini trus…please kak, Satrya sayang kakak.. cuman kakak yang Satrya punya…..”Ujar Satrya sambil merampas bir yang sedang aku genggam
“Buat apa kamu urusin kakak, toh kakak akan mati, ,,,”bentakku sambil mendorong tubuh Satrya kasar
“Kakak, kakak gak akan mati, kalo kakak mau tetap dikemoterapi dan tetap berdoa sama Allah, kakak pasti akan tetap ada untuk Satrya disini..”
“Omong kosong, percuma kakak terapi selama ini,Kakak gak akan Sembuh. Dan 1 hal yang perlu kamu Tahu.,,, T U H A N seperti yang kamu bilang itu gak pernah Ada. Dan tak akan pernah Ada. Ngerti kamu..”
“Astagfirullah, kakak,kakak gak boleh bicara seperti itu ,Allah selalu ada untuk hamba-hambanya yang membutuhkannya. Allah gak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya, yakinlah kak, kalo kakak tetap berdoa kepada Allah, kakak pasti di beri kesembuhan,,tidak ada yang tidak mungkin jika Allah menghendaki.…..”
“Alah, Buulshit, makan tuh Tuhanmu…..”Ujarku sambil berlalu dari hadapan Satria. Aku muak. Muak dengan semuanya. Muak dengan Tuhan yang setiap saat di katakana oleh Satrya. Hatiku memang sudah membeku. Biarkanlah aku mati membawa sisa-sisa hatiku yang telah hancur.
00
Aku terbangun dari tidurku, namun aku tak tahu aku ada dimana, jalan membentang seperti labirin-labirin rumit. Aku Sendiri, ya aku sendiri lagi. Aku tak tau bagaimana keluar dari labirin ini. Aku diam sejenak, melihat-lihat sekitarku, tak ada orang,gelap hanya seberkas cahaya yang menerangi. Aku mencoba berjalan melintasi labirin-labirin itu, mencoba berhati-hati agar aku tak menabrak apapun. Lama rasanya aku berjalan, serasa sudah berbulan-bulan aku dilabirin ini, namun aku tak kunjung menemui jalan keluar. Aku selalu kembali ditempat semula aku datang, aku lelah, aku sangat lelah. Namun aku tak boleh lemah, aku harus kuat. Aku coba berjalan kembali, hasilnya nihil,sama saja, tempat itu semakin gelap. Aku sangat merasa lelah, aku ingin menangis, aku benar-benar sendiri. Aku tak boleh lemah, ya demi Satrya. Aku sadar kematian kian dekat menemuiku. Apakah aku akan mati? Ya Tuhan, aku belum siap, belum siap untuk mati. Kenapa sekarang? Kenapa sekarang aku baru sadar jika kematian itu ada,jika TUHAN itu ada, jika kesempatan itu pasti ada. Aku takut, ya aku takut MATI. .Tuhan, tolong aku. Tiba-tiba dalam kesendirianku, aku merasakan seakan Tuhan tepat ada disampingku, membelai rambutku, membuatku lebih tenang, aku merasa Tuhan sungguh dekat denganku, ia dia ada didalam Hatiku, aku tau aku tidak sendiri, aku tau Tuhan itu ada, aku tau dia sedang merangkulku kini, membawaku pergi bersamanya. sungguh hatiku damai. Tuhan aku tau kau ada. Dibalik rembulan itu terselip janji manismu. Aku tahu di balik rembulan ada engkau Ya Rabbi. Dan tiba-tiba ada segumpalan cahaya tepat disampingku, tak sadar akupun berdiri dari dudukku, aku melihat saksama cahaya itu, sekelebat muncul bayangan orang-orang yang aku sayang. Mungkin kah ini doa dari orang-orang yang menyayangiku? Cahaya itu bergerak seakan menuntuntuku untuk menjauh dari labirin ini, aku mengejarnya. Semakin jauh aku mengejarnya, cahaya itu hilang tergantikan dengan pintu berhiasakan emas dan berlian, terlihat sangat besar dan di dalam pintu itu aku melihat begitu banyak cahaya. Di depan pintu aku melihat Satria sedang mengaji disamping ranjangku. Dengan langkah hati-hati aku memasuki pintu itu,namun cahaya itu sangat terang, aku tak bisa melihat, ku tutup mataku untuk mengahalangi cahaya itu dan ketika Aku kembali membuka mataku perlahan-lahan,aku tidak lagi berada diantara cahaya itu, aku berada di ruangan luas bercat putih. “Satrya…”panggilku perlahan..
“Kakak…Alhamdulillah ”balas Satrya sambil tersenyum
Aku diberikan kesempatan hidup sekali lagi. Aku sadar Tuhan memang ada, karena dia masih memberiku kesemapatan hidup 1 kali lagi untukku orang yang selama ini menggapnya tak Ada, orang yang jauh dari-Nya. Aku sadar bahwa hidup itu hanya sementara, mau tidak mau kita akan mati. Aku sadar jika usia itu bukan semakin bertambah tetapi kian hari kian berkurang seperti hitungan angka 5 4 3 2 1  begitulah usia kita. Semakin hari usia kita makin menuju kematian. Ingatlah setiap kehidupan selalu ada masalah, setiap kesalahan selalu memiliki kesempatan untuk berbuat kebaikan. Aku sadar ada Tuhan dibalik rembulan mengawasi semua orang baik yang selalu bermunajat kepada-Nya maupun orang yang jauh dari-Nya. Dan aku tak ingin melepasnya, karena jika sekali saja kau bersamanya, kau mencintainya maka kau tak ingin melepasnya, hanya bersamanyalah segala sesuatu merasa tenang.
            TUHAN AKU TAU KAU ADA……!!!
Ya Rabbi,,, terimakasih untuk-Mu aku panjatkan Tuhan Semesta Alam, tiada Tuhan selain Allah swt…..
00
           
NAMA                   : NURFITRIA HARIYANI
TTL                         : narmada,30-03-1993
Universitas              : UAD                 
Fakultas                  : Kesehatan Masyarakat
ALAMAT              : GLAGAH SARI UH IV 536 C Yogyakarta
No hp                      : 081907869945
EMAIL                   : olive_cute93@yahoo.com