Welcome to my Word

Kamis, 15 Desember 2011

MEMORI SEBUAH CATATAN LAST PART

LANGSUNG AJJA,,,,
BACA DAN TINGGALKAN JEJAK....
BOLEH COPAS ASAL ADDA NAMA PENGARANG.A
-----------------------------------))

30 maret 1980
                Hari ini, aku resmi menjadi suami dari Ayundiia Aiina pramita,,,,sungguh kebahagia yang sulit aku lukiskan dengan kata-kata.......
Ah aku sedih,,,, aku tak akan bisa punya anak, namun tak apa. Ini konsekuensi dari pilihanku.... tenanglah aii sayang, tak masalah jika kau tak mempunyai anak, bukankah kita bisa mengadopsi anak,,,hehehe, ide cemerlang. Aku memang pintar Aii... :D
                Aku kembali tersenyum membaca catatannya, dia memang dafaku yang selalu semangat. Dafa aku merindukan detik-detik bersamamu, kapan kau terbangun dafa...?” bisiku pelan ditelinganya....
Dafa memang sejak seminggu terakhir ini tak pernah sadarkan diri,aku slalu menungguinya. Namun, ia tak kunjung sadar. Namun, dia masih bernafas, detakk jantungnyya masih ada, ah dafa, aku kan selalu menunggumu.... aku tak ingin jauh darimu, kau suami terhebat yang aku  miliki,,, kau slalu mencintaiku, tak pernah sedikitpun kau berpaling dengan wanita lain, kau selalu membuatku bahagia dafa,, kau telah menepati janjimu dafa.
--------------------------------))

Di kamar...............
“Aii,,,,,Dafa bahagiia banget punya Aii, miliki Aii seutuhnya sekarang....”ucap Dafa sambil mencium keningku
“Aii juga bahagiia banget Dafa,,, gg ada yang bisa lukisiin perasaannya Aii sekrang....
Tapi Dafa.....”ucapku tertahan
“ Tapi apa Aii...”?tanyanya penasaran
“AII gag akan bisa kasi Dafa anak,,, Aii sedih....”
“sudahlah Aii, ini konsekuensi yang Dafa terima,, Dafa ikhlas kok klo kita gag punya anak,,,,
Lagian, kita bisa adopsi anak kan Aii,, sudah jangan sedih,,, Aii cukup kasii cinta Aii setulus hati Aii, itu udah lebih dari cukup Aii,,,,” Hiburnya

                Ah aku sungguh beruntung mendapatkan suami seperti Dafa,,,, dan aku berjanji akan setia menjaganya, taat padanya sampai aku mati nanti,,,,, Dafa tenanglah, cintaku hanya untukmu......
---------------------------------------------))
                7 agustus 1981
Hari ini,,,, aku dan Aii kepanti asuhan Bunda Kasih,,,,, mencari anak untuk di adopsi....
Aku sungguh bahagia walaupun anak itu bukan anak kandung kami....
Kami menemukan,ya kami menemukan anak yang terlihat sendiri dipojok kamarnya. Namanya Tio, usianya baru 3 tahun, tatapan pertama aku dan Aii langsung jatuh hati padanya. dan kami memutuskan untuk mengadopsinya.
Wajah bahagia Aii terlihat jelas ketika menggendong Tio.. aku jadi ikut bahagia.....
Semoga kebahagian kami akan tetap seperti ini Tuhan.... Amiien

                Senyum kecil mulai merekah kembali dibibirku, senyum kaku,,, karena sejujurnya sejak Dafa tertidur, aku jarang sekali tersenyum.. ah Dafa cepatlah kau bangun, aku sungguh merindukanmu.
Tangan rapuhku ini kembali membuka catatan lusuh itu, perlahan.

2 januari 1986
                Aku jenuh dengan kehidupanku sekarang,,, 6 tahun sudah kami menikah...
Sungguh aku mendampakan seorang anak dari hasil hubunganku dengan Aii,, namun apa dikata, Aii tak memiliki rahim,,, apa aku harus berpaling ? agar aku bisa memiliki keturunan yang dapat mewariskan segala apa yang aku punya kini... ah aku rasa aku terlalu jahat pada Aii jika aku melakukan itu. Aku sudah berjanji pada Aii,,,,, namun aku benar-benar ingin memiliki keturunan. Aii memang pandai membuatku bahagia, mengatur semua keperluanku, namun aku tetap kesepian walau ada Tio, namun mengapa rasanya berbeda....? sunggu bodoh aku ini, mengapa begitu cepat rasa ini berlalu. aku jenuh,, sungguh jenuh, aku ingin bercanda tawa dengan Tio,namun aku tak bisa, aku tak bisa memperlakukan Tio seperti anakku sendiiri,seperti dulu ketika pertama kali mengadopsinya,,sedangkan Aii Begitu Sayang Pada Tio..... ah  Aii maafkan aku....
-------------------------------------------))
“Ayah,,,, ayooo main sama Tio........” ajak Tio polos ketika Dafa baru saja pulang bekerja,,
Aku hanya tersenyum melihat tingkah anak semata wayangku itu
“nanti dulu, ayah capek....”tolak Dafa terlihat seperti enggan
“kenapa sih ayah tak pernah mau bermain dengan Tio,,,?apa salah Tio? Ayah gag pernah manjakan Tio hanya bunda yang sayang dengan Tio, sepertinya ayah tak pernah sayang dengan Tio......”protes Tio kecilku...
Kulihat dafa mulai geram, aku mengerti Dafa tak lagi menyayangi Tio seperti anaknya sendiri,, rupanya Tio menyadarinya,,,, sebelum Dafa benar-benar marah aku menggendong malaikat kecilku ini keluar. Ah Dafa sudah berubah. Mungkinkah dia menginginkan anak dariku..?
“Dafa kenapa kau berubah.........”?batinku.....
---------------------------------))
3 desember 1987
                Lagi-lagi dan lagi aku membuat Aii menangis.......
Dia meminta cerai padaku,,,,, jahatnya aku yang ingin berpoligami ini,,,, seharusnya aku tak mengajukan keinganan bodohku ini, keinginan yang hanya  sesaat ini,,,,,
Aku sungguh menyesal, Aii akan pergi dariku.....
Sungguh, bodohnya aku tak memikirkan matang-matang sebelum aku megutarakannya pada Aii....
Aku membuat Aii menangis dan membuat Tio menangis,,,,,,,,
Keinganan bodoh ini berdampak seperti ini,,, aku tak mau kehilangan Aii....
Rasa jenuhku memang tak beralasan untuk seorng Aii yang selalu membuatku bahagia....
Oh Aii jangan tinggalkan aku, sungguh aku mencintaimu...
Masalah poligami itu janganlah kita ungkit lagiii
Aii akuu mohon, biarkan aku menebus kesalahanku ini,,, dan marii kita mulai dari awal lagi. Aku janji tak akan membuatmu menangis lagii,,, dan aku janji akan menyanyangi Tio seperti anakku sendiri....
-----------------------------------------------------------------))
“lakukan apa yang kau mau Dafa,,,,,,lakukan....
Namun sebelum kamu lakukan itu ceraikan aku dulu.........” ujarku emosi
“ Aii,, dengarkan Dafa dulu.......
Aku hanya minta pendapat kau Aii, bukan berarti aku benar-benar ingin berpoligami......”
“kau sudah bosan denganku Dafa, apa arti aku ini lagi Dafa,,,?
Mana janjimu dulu,, hilang sudah Dafa......”ujarku mulai menangis
“aku tak mengingkari janjiku padamu Aii,,,aku sudah berusaha menjadi suami yang baik untukku...”
“Kau bohong Dafa,,,,kau bohong..”balasku dengan sedikit keras
“aku tidak bohong Aii,dengarkan aku Aii, aku mohon....”
“kau pasti jenuh Dafa, aku tau, aku tak bisa memberimu anak, aku tau mungkin kau tak mencintai aku lagi Dafa,,, itu sebabnya kau ingin mencari yang lain,,, namun setidaknya sayangilah Tio seperti anakmu....”jelasku sesegukan
“Aku mencintaimu Aii,,,,, aku tau aku memang jenuh Aii, aku akuii itu, aku akui aku memang ingin mempunyai keturunan,anak kandungku Aii,namun itu semua berlalu Aii,aku tak ingin kau meninggalkan aku, apalagi bercerai,,,,aku tak ingin aii, apapun kulakukan,,, aku rela Aii...”jelasnya memegang tanganku, aku menepisnya,
“terserah kaulah dafa, kau tak mencintai aku lagi, aku tau dari sikapmu  akhir-akhir ini.. dari sikapmu terhadap Tio,,,,, cintamu sudah hilang  Dafa...” ujarku sambil menangis
Aku lihat dibawah tangga Tio menangis, melihat pertengkaranku dengan Dafa..
“Aku mohon aii,, jangan salah paham,,, aku masih mencintai dan tetap mencintaimu....
Jangan ucapkan kata cerai, aku tak ingin Aii....” jelasnya mulai merangkul bahuku
Ku tepis seketika, aku berlalu darinya menuju dimana Tio menangis,,,
“Ayo tio,, kita pergi dari sini,,,,”ajakku sambil menggendong Tio
“Aii,,, jangan tinggalkan aku sendiri Aii,,, aku mohon.....”

20 desember 1987
                Aii pergi,,,
Aii belum juga kembali,,, aii pergi bersama Tio,,sungguh aku merindukan mereka berdua.....
Aii kamu dimana,,,,?sudah hampir 2 minggu kau pergi, namun tak jua aku menemukanmu...
Sudah habis air mataku menangisi kau Aii yang tak kunjung tiba. Aii kau dimana...?
Aii aku mohon maafkanlah aku, kau boleh menghukumku Aii,,,,,,
Namun jangan pergi dariku..... hidupku tak bersemangat lagi tanpamu Aii....
Tolong kembali Aii..............”aku mohon..........!!!

1 januari 1988
                Aii kembali, tepat dihari ulang tahunku....
Membawaku sejuta kejutan,,, aku bahagia....... aku tak akan melepas Aii lagi, aku janji akan menjadikan Tio seperti anakku sendiri....
Aii, sungguh aku mencintaimu, tak ingin berpaling darimu....
Sungguh kaulah tulang rusukku Aii....
Jangan pernah tinggalkanku lagii....
Maafkanlah aku yang pernah mengecewakan kamu Aii........
Mencintaimu sampai mati Aii,,,,

Aku menyeka air mataku, tangan rapuhku mulai gemetar, namun aku membuka halaman cacatatan itu, halaman terakhir diarynya. Halaman dimana dia menulisnya seminggu yang lalu....

5 november 2011
                Aku sudah tak tahan lagi melawan semua rasa sakit ini, namun aku kan terus bertahan dan bertahan demi bidadariku,hehe...
Aii cintaku sampai saat ini tak pernah tergantikan untukku, tak ada yang lain Aii. Meski usia ini termakan oleh waktu, raga ini termakan oleh usia, namun cintaku tak pernah pupus oleh waktu, tak pernah terhapus oleh hujan Aii.........kau istri terhebat yang pernah aku miliki Aii, kau selalu membuatku tersenyum, bahagia, tak sedikitpun kau membuatku menderita.....

Aii meskipun kau tak memberiku anak, namun cukuplah kau memberi aku cintamu....
Aii,,,,
Jika aku pergii,,,,siapa yang akan menjagamu lagii....”?
Aku tak ingin kamu sendiri Aii,,,, karena itu aku terus bertahan Aii........
Apa dayaku yang sudah tua ini Aii,,,,
Hanya cintaku yang masih tersisa,,, aku tak bisa lagi menjagamu Aii,,,
Ragaku sudah hilang entah kemana.........
Namun biarlah cintaku yang tetap ada dihatimu,,,,,
Jaga dirimu baik-baik sayang......!!!

                Aku menutup catatan itu, tak kuasa menahan tangis lagi. Aku berusaha untuk tidak menangis. Namun apa dayaku. Tangan rapuhku ini mulai memegang tangan Dafa yang masih tertidur., aku membenamkan wajah tuaku disamping tanganya, masih berharap kehangatan darinya,,,,
Sunggu sejak dafa tertidur aku merasa sangat kesepian. Dafa yang ceria,yang semangat seperti ditelan bumi. Akupun mulai tertidur berharap aku dapat pergi bersama dafa ke ujung dunia, pergi dari dunia yang fana ini menuju naungan sang pencipta.
----------------------------------------))

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar