Welcome to my Word

Minggu, 11 Desember 2011

Memori Sebuah Catatan Part 2

Langsung Ajja
Baca N Tinggalkan Jejak kalian
------------------------------)))

Aku melihat ayah dan Ibu berdisikusi sebentar, kemudia ayah melanjutkan pembicaraanya
“Nak dafa perlu kau ketahui,, aii ini tak bisa memiliki anak, apa kamu masih ingin melamar Aii...”? tanya Ayah serius, aku hanya menunduk menahan tangis
“apapun yang terjadi, dafa menerima aii, menerima segala kekurangan Aii. Karena memang cinta dafa untuk Aii Tulus,,,,,,” jelasnya mantap
“Bagaimana Aii,,,,?tanya ayah
Aku hanya mengangguk, haru ternyata dafa memcintaiku.....
“baiklah, saya harap kau dapat menjaga Aii dan tak pernah membuatnya menangis....”
Dafa hanya mengangguk dan setelah beberapa lama dia pamit untuk pulang. Hari ini rasanya hari paling bahagia. Tuhan memang menyanyangiku,,, masih ada seorang pria yang mau menikahiku. Tuhan jangan jauhkan aku dari dafa.....” batinku.

----------------------------------------------------))
Aku kembali menangis, ketika bayangan masa lalu berkelebat.. kenangan manis yang tentu saja sulit dilupakan... aku kembali membuka lembaran demi lembaran .
6 meii 1950
                Aku tau, sekarang aku manusia yang paling berbahagia seluruh dunia...
Aii menerimaku, ah serasa terbang dilangit ke-7......
Aku mencintai Aii, dan aku berjanji akan menjaga Aii, akan mencintai
Aii sampai kapanpun, dan aku janji gag bakalan nyakitin Aii...
I’m promise J

                Tak terasa air mataku mengalir, kuseka sebisaku, apalah arti tanganku ini yang tak bisa lagi kugerakan.... Aku tak ingin menangis, aku takut jika dafa terbangun nanti,dia melihatku menangis, aku tak ingin membuatnya sedih. Dafa, cintaku padamu tak pernah lekang oleh waktu. . .
20 agustus 1950
                Aku membuat Aiiku menangis, aku terlalu cemburu terhapnya,,, ini semata-mata aku lakukan karena aku mencintainya. Mana janjiku dulu,,,,
Aku telah ingkar janji padanya.....
Ah Aii maafkan aku yang hina ini,,, aku janji gag akan buat Aii nangis lagii, hukum Dafa jika dapat membuat Aii senang. Tapi jangan tinggalkan Dafa Aii.......
Dafa sungguh mencintaii Aii......
Dafa belum bisa jaga Aii...... L

--------------------------------------------))
“Aii kau mau kemana....?
“pergi,, terserah aku mau kemana,,, jangan ikuti aku lagii,,,,,kau membuatku sakiit Dafa.....”jawabaku sambil menangis.
Aku berlalu darinya, semakin cepat aku berjalan, namun dia tak mengikutiku sama sekali. Ah bodohnya aku, masih berharap dengannya.....aku berlari entah kemana,, hujan mulai rintik-rintik.....seketika menjadi besar, aku duduk dibangku taman, membiarkan hujan membasahi tubuhku. Dafa terlalu cemburu, aku tak bisa berbicara dengan lelaki lain, padahal dia tau kalau lelaki yang berbica denganku adalah teman sekelasku. Dafa tak suka melihatku terlalu lama dengan lelaki lain, Dafa memang keterlaluan, dia memukul temanku hanya karena terlihat berbicara denganku. Dafa memang konyol. Aku sayang dia, namun aku tak pernah menyukai sifatnya itu. Aku menangis sejadi-jadinya. Tiba-tiba ada tangan kokoh menjulurkan tanganya, supaya aku berdiri. Aku menepisnya, aku tau itu Dafa
“Mau apa kau kesini Dafa, hanya membuatku menangis”? sindiriku
“Aku minta maaf Aii....aku terlalu cemburu....”
“Dafa boleh cemburu sama Aii, tapii jangan begitu caranya”
“ia Dafa tau Dafa salah...”
“pergi dari Aii Dafa, jangan dekati aii lagii,,,,”ucapku dengan nada berat
“tapi Aii, qt sudah tunangan, Dafa sudah janji sama ayah buat jaga Aii,, Dafa gag mau ninggalin Aii”
“Tunangan,,,,, kita tunangan Dafa.....,,” ?
“ia,, apa kau lupa Aii...”tanyanya heran
Akupun mengangkat tangan Dafa,
“ini yang kau bilang tunangan Dafa,,,,? Mana cincinmu......”? kau tak pernah mengganggapku adda Dafa,,,bahkan teman-teman kampus tak adda yang tau kita sudah tunangan dafa...
Bahkan kau tak ingin mereka tau kau sudah memiliki kekasih.... appa artiku bagimu dafa”? tanyaku sesegukan.
Dafa hanya terdiam,,,
“jawab Dafaaaa,,,,,,,,,”
“cincin itu, tadi tertinggal di kamar Aii,maafin Dafa Aii, Aii sungguh berarti buat dafa, kalau masalah itu,,,  Daffa gg tau aii,,, please Aii,,, jangan paksa Dafa buat jawab.......” ujarnya perlahan, ada tetes air mata membasahi pipinya, namun segegera mungkin ia sembunyikan,, tak ingin aku tau dia menangis
“Lupakan janji itu Dafa, mulai hidup baru dengan wanita lain, biarin Aii begini Dafa, biarin Aii hidup sendiri, toh mana ada yang mau dengan wanita yang tak bisa memiliki anak ini”jawabku sekenanya
“Aii, Dafa gg akan ninggalin Aii, Dafa sungguh mencintai Aii,,,,
“Qita belum menikah Aii,,,, Dafaa gag akan cari wanita lain, apa Aii gg cinta sama Dafa “tanyanya sembari menyentuh pipiku... akupun menepisnya
“aku mencintaii kau Dafa, melebihi cinta kau padaku, apa lagi yang aku harapkan selain cinta dari kau Dafa,,,,,” jawabku mulai menangis
“maafkan Dafa Aii,,, aku mohon, Dafa janji gag akan ngulangi lagi kesalah ini........”Dafa meyakiniku,,,,
Aku hanya terdiam, Dafa mulai memelukku, menangis memohon maaf padaku, aku tak kuasan mendengar tangis,,,,aku melepaskan pelukannya
“Aii maafin Dafa, dan Aii percaya Dafa,,, tapii harus janji ya....”? tanyaku sembarai mengangkat kelingkingku
“ janji...” jawab Dafa sumringah sambil membalas kelingkingku.....
----------------------------------------------------))
                Bahagianya mengingat masa lalu, seakan Dafaku tersayang sedang menari didepanku. Seakan semuanya kembali seperti dulu lagi,,, seakan didepanku terjadi panggung sandiwara. Ah, sungguh membuatku bahagia. Tangan rapuhku mulai membuka lagi lembaran demi lembaran kertas lusuh itu.
15 september 1953
                Aku lulus,,, aku menjadi sadarna dengan IPK 3,5
Sesuatu yang sungguh luar biasa.... aku bahagia Aii ada disiisiku, menemaniku....
Kesempuranaan bertambah,, dihari ini, aku diterima bekerja disebuah perusahaan ternama, dan memiliki gaji yang lumayan besar....
Aku segera bisa mengajak aii menikah....
Aku tak sabar.............
Aii tunggu aku,,,,, aku kan membawamu kepelabuhan terakhirku......
-------------------------------------------------------)))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar